11/12/2009

Pose Foto Pernikahan



Setidaknya ada empat macam pose foto liputan pernikahan yang masing-masing menyampaikan pesan yang berbeda. Saat keempatnya muncul dalam foto-foto pernikahan, maka, album pernikahan kita sempurna.

Pose klasik adalah gambar yang menangkap seorang atau sekumpulan orang. These are probably the least time consuming and easiest to shoot for the professional photographer and amateur alike. Kalau kita melihat-lihat foto liputan album foto orangtua kita, bisa jadi sebagian besar-kalau tidak semuanya-merupakan gambar-gambar klasik. Foto tipe ini menuntut kita untuk berdiri tepat di depan kamera dan berdesis “cheese!”. Isinya bisa kita sendiri, kita dan pasangan, bersama orangtua, atau kerabat dan teman-teman lainnya.

Pose klasik pada foto pernikahan dan foto wedding ini sesungguhnya tidak memiliki pesan apa-apa. Ia tidak punya kedalaman menceritakan latar belakang dan seting acara pernikahan itu. Ia cenderung sebagai mesin absensi otomatis dan alat pendeskripsi profile seseorang. Kita bisa mendapati siapa-siapa yang hadir di acara itu sekaligus betapa buruknya makeup tante tuti waktu berfoto bersama. Namun, bukan berarti pose ini tidak penting. Pose klasik punya efek makna yang dalam. Sebagai alat pendeskripsi profile, ia juga sangat dibutuhkan dalam album pernikahan, terlebih jika kelak anak kita melihatnya.Pose ilustratif memasukkan latar belakang bersama subjek fotonya. Tempat kita mengucapkan akad nikah, rangkaian bunga di sepanjang lorong, taman yang luas tempat mengadakan pesta ikut terabadikan bersama kita sebagai subjek foto utamanya. Kita tidak terlalu dituntut untuk berdiri tegak dan menghadap kamera di sini.

Secara natural kamera foto pernikahan dan foto wedding akan menangkap kegiatan kita dan lingkungan sekitarnya. Pengambilan gambar yang berjarak sering dilakukan untuk mendapatkan pose ilustratif yang baik. Karena momen tersebut bisa kapan saja, sebaiknya kita betul-betul tanggap terhadap keadaan. Sebagai tambahan pada kecantikan dan ketampanan si pengantin, pose ilustratif menyuguhkan banyak informasi bagi pemandangnya untuk berkontemplasi karena ia juga bercerita tentang keadaan dan suasana pesta.

Pose fashion menggambarkan sekaligus ekspresi, karakter, dan makna. Tipe ini akan sangat menarik perhatian karena gaya dan ketidakbiasaannya. Kesatuan citra dibutuhkan dalam foto liputan pernikahan ini. Berfoto siluet dengan pasangan berlatarkan cahaya matahari bisa sangat mengagumkan, sementara senyum kita ketika pemasangan cincin dalam gambar close-up merupakan ekspresi yang indah. Lagi, waktu kita berlari mengangkat gaun depan dan ketika ia berdiri berkacak pinggang memegang rangkaian bunga di pundak akan memberikan karakter kuat pada foto liputan pernikahan jenis ini.

Intinya pada hal-hal yang tidak biasa ditangkap kamera foto. Kadang ada sebuah foto yang mengabadikan tangan kita berdua saja. Atau ketika si dia memejamkan mata waktu prosesi siraman. Ketidakbiasaan ini seharusnya bisa langsung ditangkap sebagai momen fashion oleh seorang fotografer. Tapi, kita perlu untuk memberi keleluasaan mereka bereksplorasi terhadap banyak ruang dan momen saat pesta. Nantinya, kita sendiri menemukan banyak sekali hal-hal tidak biasa yang tertangkap kamera. Fashion poses in your wedding album give a jazzy tone to your overall story.


Http://xsen-photography.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar