Nuansa Putih dalam Siluet Kebaya dan Gaun Pengantin
Putih sering dianggap sebagai warna pelambang kesucian. Tak heran jika begitu banyak pengantin yang memilih busana pengantin berwarna putih. Sebagai pilihan busana untuk mengucapkan akad nikah, warna putih tentu dapat mewakili kesucian niat sang pengantin dan kesakralan janji yang akan ***capkan. Perkawinan adalah salah satu peristiwa yang sangat sakral dalam kehidupan manusia, selain peristiwa kelahiran dan kematian. Dalam setiap kebudayaan, pernikahan selalu dilangsungkan dengan “festive” dan perayaannya penuh oleh hal-hal simbolik. Simbol budaya dan adat tersebut kemudian memberi variasi pada busana dan perhiasan pengantin. Warna dan bentuk motif, adalah salah satu dari sekian banyak hal yang sering digunakan sebagai simbol, yang ditempeli berbagai macam makna. Misalnya, pengantin cina yang menggunakan baju adat warna merah, karena merah adalah simbol keberuntungan; atau pengantin wanita medieval yang menggunakan gaun pengantin warna biru sebagai perlambang kesucian.Tradisi mengenakan gaun atau kebaya pengantin warna putih ditiru para wanita dan terus dilestarikan. Kemudian tidak hanya warna putih plain saja yang dipilih untuk warna gaun pengantin, tetapi juga nuansa gradasi putih seperti creme, champagne, broken-white, off white dan ivory. Tapi jangan sampai keliru, warna putih juga diasosiasikan sebagai warna masa berkabung. warna putih dikenakan saat berkabung melambangkan “menahan diri untuk tidak menikmati hal-hal duniawi” selama masa berkabung, sebagai penghargaan bagi mereka yang meninggal dunia. Memang, di satu sisi, warna putih juga diasosiasikan sebagai simbol kesucian dan virginitas. Sampai sekarang, putih tetap lestari di kalangan para wanita sebagai pilihan warna baju atau kebaya pengantin. Putih menjadi warna privilege para pengantin wanita untuk tampil-beda dan anggun di hari pernikahannya. Seolah-olah ada cap “FOR BRIDE-ONLY” yang menyertai pemilihan warna putih untuk baju pengantin. Ini bukan aturan resmi, karena sekarang banyak juga pengantin yang memilih warna selain putih untuk baju pengantinnya, hanya saja warna putih lebih terasa “sangat-pengantin”, yang menandakan pemakainya sebagai “ini-lho-pengantinnya” di hari yang spesial itu, bukan hanya gaun pengantin modern ala barat saja yang memakai Putih sebagai “warna resmi”; di beberapa negara, baju pernikahan bernuansa adat seperti kebaya, baju kurung, kimono dan cheongsam turut mengadopsi warna putih, oleh karena makna kesucian yang dibawanya. Nuansa Putih dalam Siluet Kebaya dan Gaun Pengantin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar